“Arep dadi apa
neng SMK? Sing mlebu SMK li sing ora ketrima neng SMA. “ (Mau jadi apa di SMK? Yang masuk SMK itu adalah yang tidak diterima di
SMA) ungkap seorang orang tua teman. Ungkapan tentang lulusan SMK yang masih
kurang berkualitas dengan kemampuan skillnya memang masih sering di
dengar,tidak terkecuali di daerah saya di Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa
Tengah.
Ungkapan tersebut
membetikan gambaran nyata bahwa SMK masih dipandang sebelah mata oleh sebagian
orang. Banyak orang yang sebenarnya belum memahami dan mengerti mengapa
didirikan Sekolah Menengah Kejuruan? Apa yang diharapkan dari lulusannya?
Sekolah Menengah
Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan menengah dengan kekhususan
mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja. Menurut Evans dalam Djojonegoro
(1999) mendefinisikan bahwa pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem
pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu
kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan
lainnya. Dengan pengertian bahwa setiap bidang studi adalah pendidikan kejuruan
sepanjang bidang studi tersebut dipelajari lebih mendalam dan kedalaman
tersebut dimaksudkan sebagai bekal memasuki dunia kerja.
Dari pengertian
di atas, dapat kita pahami secara singkat bahwa lulusan SMK dipersiapkan untuk
siap bekerja. Memang pada kenyataannya masih juga lulusan SMK yang tidak siap
bekerja dikarenakan skill yang dimiliki belum mumpuni akibat kualitas sekolah, tenaga
pendidik, dan factor-faktor lain seperti minat dan bakat lulusannya.
Terlepas dari hal
itu, banyak prestasi hasil karya siswa SMK dan lulusan SMK yang terbukti mampu
bersaing dan menunjukan taringnya bukan hanya di kancah regional, namun dalam kancah
Nasional. Salah satu contohnya adalah SMK 3 Yogyakarta yang mampu menjadi Juara
umum dalam Lomba Robot Penjejag Garis Line Follower Contest 2012 tingkat
Jawa-Bali yang diselenggarakan oleh HIMANIKA, FT-UNY. SMK 3 Yogyakarta mampu
merebut juara 1,2, dan 3 di ajang bergengsi bagi para pecinta robot khususnya pelajar
ditingkat SMA/SMK.
Apalagi dengan
program-program dari Pemerintah sekarang ini yang memang lebih mempromosikan
dan gencar mengiklankan SMK sebagai pilihan bagi lulusan SMP. Pembangungan SMK,
peningkatan kualitas SMK, penambahan Sarana Prasana Praktik Pembelajaran, serta
hal lain yang mendukung peningkatan kualitas lulusan SMK juga semakin digiatkan
Pemerintah melalui program-programnya.
Saat ini, peminat
SMK semakin meningkat, ditambah lagi tawaran pekerjaan yang ditawarkan sekolah
tersebut dalam pencari peserta didik barunya semakin menarik bagi para orang
tua dan peserta didiknya. Wujud nyata dari meningkatnya peminat SMK, salah
satunya adalah yang terjadi di Kabupaten Purbalingga, pada tahun ajaran kemarin
SMA N Bukateja mengalami kekurangan pendaftar dan nilai inputnya turun
dikarenakan disebelahnya berdiri sekolah SMK.
Selain
meningkatnya jumlah peminat, terjadi juga meningkatnya kualitas lulusan SMK
yang siap kerja dengan semakin gencarnya SMK melakukan peningkatan kerjasama
dan MOU dengan perusahaan-perusahaan ditingkat Regional, Nasional, bahkan
Internasional. Sebagai contoh, teman saya yang bernama Susan dan Selfi tahun
2011 kemarin diberangkatkan ke Malaysia untuk bekerja di Perusahaan yang
bekerja dibidang desain dan dikontrak selama 1 tahun.
Masih banyak
contoh lain yang membuktikan bahwa lulusan SMK lebih diminati di dunia
Industri. Contoh-contoh lain yang saya ambil dari beberapa media tentang
lulusan SMK yang semakin diminati Industri diantaranya :
1.
Bandung - Setiap tahun, sejumlah industri
tekstil di Kabupaten Bandung membutuhkan kurang lebih 1.000 orang tenaga kerja
lulusan SMK untuk posisi operator. (INILAH.COM,)
2.
PEMALANG - Sebanyak 53,12% lulusan SMK
Nusantara 1 Comal tahun 2011/2012 diterima bekerja di dunia industri. Terdiri
atas 140 langsung bekerja sedangkan 230 lainnya menunggu panggilan masuk kerja.
(suaramerdeka.com)
3.
SEMARANG, suaramerdeka.com - Di Indonesia, 80
persen para pelaku dunia industri tertarik dan berminat dengan lulusan Seolah
Menengah Kejuruan (SMK) dalam menggerakkan semua aspek roda industri.
(suaramerdeka.com)
Sudah saatnya
sekarang kita harus merubah mindset atau pola pikir kita tentang SMK. SMK sudah
terbukti mampu bersaing dan dibutuhkan di dunia industry. Inilah salah satu
yang coba diungkapkan oleh Panitia Pameran Produk Vokasi, Mahasiswa danIndustri dalam Perayaan 60 tahun kerjasama Indonesia-Jerman yang dilaksanakan
di GOR UNY pada tanggal 28,29 dan 30 Juni 2012 (FREE). Pameran ini akan menunjukan
bukan hanya produk vokasi mahasiswa, tetapi juga stand bagi palajar SMK juga turut berkontribusi dalam acara ini.
Buka mata anda,
dan lihatlah lulusan SMK! Karena, SMK BISA!!!
0 komentar:
Posting Komentar