Jumat, 23 Maret 2012

Sistem Operasi, Format dan Partisi Hardisk


Kenapa dalam sebuah komputer membutuhkan sistem operasi? Sistem operasi adalah sebuah perangkat lunak yang mampu menjalankan sebuah komputer yang kita miliki. Tanpa sebuah sistem operasi komputer yang kita miliki tidak akan dapat ‘berbuat apa-apa’ atau sama juga merupakan benda mati yang tidak berguna. Sistem operasi mengatur segala sesuatu yang ada di dalam komputer, termasuk semua hardware yang ada, memori, harddisk dan lain-lainnya sehingga mereka dapat berkerja sama melakukan tugasnya. Sebelum kita melakukan instalasi sistem operasi, kita terlebih dahulu harus memformat hardisk.
   Harddisk merupakan ruang simpan utama dalam sebuah computer. Di situlah seluruh sistem operasi dan mekanisme kerja kantor dijalankan, setiap data dan informasi disimpan. Dalam sebongkah harddisk, terdapat berbagai macam ruangruang kecil (direktori, folder, subdirektori, subfolder), yang masing-masing dikelompokkan berdasarkan fungsi dan kegunaannya. Di situlah data-data diletakkan.Ruang kecil dalam harddisk bekerja dalam logika saling tergantung (interdependent). Data/informasi dalam satu ruang kadangkala diperlukan untuk menggerakkan data/ informasi yang berada di ruang lain. Ada ruang di mana data di dalamnya tidak boleh diutak-atik atau dipindahkan ke tempat lain, ada ruang di mana kita bisa membuang dan menaruh data secara bergantian sesuai kebutuhan.
Masalah yang bersifat fatal dan parah bisa saja terjadi kapan dan di mana saja tidak memandang merk dan harga komputer pc / laptop kita. Terkadang komputer tidak bisa masuk ke windows akibat banyak hal seperti terkena virus, file booting hilang, bad sector, komputer lambat, komputer sering hang, salah seting dan berbagai masalah lainnya. Hal yang kemudian dapat dilakukan adalah dengan cara memformat hardisk ataupun menginstal ulang sistem operasi, yang paling mudah adalah sistem operasi windows.

1.     PARTISI dan FORMAT
Mempartisi harddisk artinya membagi ruang memori pada harddisk. Setiap harddisk minimal harus dipartisi satu kali, dan menyesuaikan dengan sistem operasi yang akan digunakan.. Sebuah komputer yang menginstal lebih dari satu sistem operasi biasanya mempunyai beberapa partisi. Keuntungan dari partisi yang lebih dari satu antara lain dapat meminimalisir keruwetan pada sistem operasi, data dapat dibuat lebih aman, penggunaan ruang hasrddisk yang efisien, memudahkan back up data dan pencarian file.
Dalam sebuah hardisk biasanya memiliki beberapa tipe partisi, yaitu:
a.       Partisi Primary
Partisi primary merupakan partisi utama pada harddisk yang memuat sejumlah file data. Fungsi dari partisi primary ini juga sebagai partisi yang pertama kali diakses computer untuk booting.
b.      Partisi Extented
Partisi extended juga merupakan partisi utama pada harddisk. Partisi extended berfungsi untuk mengatasi keterbatasan pembagian partisi. Partisi extended tidak menangani pengolahan data secara langsung. Untuk dapat menggunakan nya kita harus menciptakan partisi logical terlebih dahulu.
c.       Partisi Logical
Partisi logical merupakan partisi sampingan yang terdapat partisi extended. Partisi logical mampu menampung berbagai macam file data.
Ada berbagai macam software untuk mempartisi hardisk, diantaranya :
-          FDISK. Aplikasi ini sudah ada tersedia di dalam sistem booting Microsoft windows, tetapi sesuai dengan masing-masing sistem operasi bootingnya.
-          POWERQUEST PARTITION MAGIC. Keuntungan memakai Powerquest Partition Magic yaitu :
·         Dapat membuat berbagai jenis partisi.
·         Dapat membuat 2 buah (lebih) partisi primary.
·         Dapat membuat lebih dari 2 partisi dalam 1 harddisk.
Kekurangan memakai Powerquest Partition Magic, yaitu :
·         Kurang baik dipakai untuk pemula.
·         Karena dijalankan dari windows, maka dapat saja terjadi kerusakan partisi yang tidak kita inginkan.

2.      FORMAT BIASA dan QUICK FORMAT
Ketika hendak melakukan format terhadap sebuah disk, Windows memberikan Kita pilihan yang lebih menyenangkan yaitu “Quict Format” namun pilihan ini seringkali tidak digunakan. Alasannya klasik, kurang bersih! Apa yang “kurang bersih” ? apa perbedaan antara format biasa dan quick format ? Benarkah agar harddisk benar-benar “bersih” harus dilakukan format biasa ? Bagaimana bila saya telah melakukan “Quick format”, apakah harus melakukan format ulang agar harddisk saya lebih awet ?
Format biasa dan quick format sebenarnya melakukan hal yang sama persis dan hanya ada satu perbedaan diantara keduanya yaitu pengecekan terhadap sektor. Pada format biasa, windows akan melakukan proses pengecekan terhadap seluruh isi harddisk kita terhadap kemungkinan kerusakan pada harddisk dan menkitai lokasi yang rusak tersebut agar komputer tidak menggunakannya untuk menyimpan file. Bila lokasi yang rusak tersebut digunakan untuk menyimpan file, tentunya akan menyebabkan file tersebut tidak bisa diambil kembali.
Tahapan pengecekan terhadap setiap sektor yang ada didalam harddisk inilah yang menyebabkan kenapa proses format biasa memakan waktu yang begitu lama.
Setiap alat elektronik, apapun itu selalu memiliki apa yang dinamakan dengan MTBF (Mean time between failures). MTBF secara umum bisa diartikan sebagai “umur hidup” sebuah peralatan elektronik, artinya semakin Kita menggunakan sebuah peralatan, umurnya akan semakin pendek. Dengan format biasa, selain harddisk akan digunakan jauh lebih lama, harddisk juga akan bekerja jauh lebih berat sehingga pernyataan bahwa harddisk akan lebih awet tentu saja tidak benar bahkan salah sama sekali karena yang terjadi justru kebalikannya.
Apakah Format Biasa Masih diperlukan ?
Tentu saja! dan masih sangat penting untuk dilakukan. Data Kita tentu jauh lebih penting daripada harddisk yang harganya tidak seberapa karena itu, melakukan pengecekan terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan harddisk pada lokasi tertentu pantas untuk dilakukan namun tidak harus dilakukan pada saat format.
Kita bisa melakukan pengecekan setiap saat terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan fisik pada harddisk Kita dengan menggunakan perintah chkdsk /r. Perintah ini akan melakukan pengecekan terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan pada harddisk seperti yang dilakukan pada saat format biasa.
Jika Kita telah melakukan format biasa atau pengecekan harddisk dengan perintah chkdsk/r, Kita tidak harus melakukannya lagi dalam waktu dekat apalagi melakukan format biasa berulang kali karena hal tersebut hanya akan menghabiskan waktu Kita yang berharga.
========================================================
DAFTAR PUSTAKA


Dewi Indrasari/Trikswindows.2010. http://trikswindows.blogspot.com/2010/05/format-hardisk-dengan-low-level-format.html

Karna hidup punya banyak rasa untuk harimu