Selasa, 16 Agustus 2011

Resensi SENYUM KARYAMIN karya Ahmad Tohari

Identitas Buku
Judul buku : Senyum Karyamin
Pengarang : Ahmad Tohari
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta
Tahun Terbit : 1995

Tebal Buku : 75 halaman
Hanya Sebuah Jasa buat Sanwira

Banyak cerpen yang menarik untuk kita baca karena isi dan amanatnya yang bermanfaat. Salah satunya adalah cerpen karya Ahmad Tohari. Ahmad Tohari merupakan seorang penulis asal Banyumas yang telah banyak menghasilkan karya tulis. Beberapa buku karya Ahmad Tohari antara lain buku Belatik, Bekisar Merah, Jantera Bianglala, dan masih banyak karya menarik lainnya. Diantara karyanya tersebut, terdapat satu buah buku kumpulan cerpen yang sangat populer dan menarik yaitu kumpulan cerpen Senyum Karyamin. Dalam resensi ini, penulis hanya membahas satu cerpen yang terdapat dalam kumpulan cerpen tersebut, dengan judul “Jasa-jasa buat Sanwira”.
Cerpen berjudul “Jasa-jasa buat Sanwira” berawal dari timbulnya rasa belas kasihan teman – teman Sanwira yang tidak kuat menahan perasaan kasihan kepada Sanwira karena terjatuh dari pohon kelapa. Ditambah lagi istri Sanwira yang tiada hentinya menangis menguras air matanya, serta kondisi ekonomi keluarga Sanwira yang kesulitan. Teman-teman Sanwira memikirkan jasa-jasa yang hendak mereka lakukan kelak untuk Sanwira, yang bukannya meringankan beban Sanwira yang sedang jatuh tertimpa tangga pula. Memang, apa saja jasa yang hendak mereka berikan untuk Sanwira? Sebuah jasa yang belum kita duga sebelumnya tanpa membaca terlebih dahulu. Sebagai seorang penderes, itulah resiko utama yang harus dihadapi setiap saat menderes yang mengancam keselamatannya. Hingga mereka berfikir tidak sedikit bagi penderes yang mati apabila terjatuh dari pohon kelapa. Mereka hendak memberikan kain kafan, jika Sanwira mati. Akhir cerita, jasa-jasa yang mereka rencanakan seakan-akan tidak berguna, hingga istri Sanwira keluar dan meminta tolong Sampir untuk memanggil Modin, karena Sanwira hampir ajal. Itulah jasa yang masih bisa dilakukan buat Sanwira, yaitu memanggilkannya Modin. Sampir kemudian lari hingga jatuh di bawah pohon manggis tersandung pangkal, bangun dan lari lagi.
Begitulah sekelumit isi cerpen “Jasa-jasa buat Sanwira”. Di dalam cerpen, terlihat jelas unsur pembangun cerpen seperti watak dan latar. Ketika seseorang membaca cerpen tersebut, seolah akan hanyut oleh cerita dan terbawa suasana dalam cerpen. Itulah salah satu kelebihan cerpen karya Ahmad Tohari yang begitu detailnya mencitrakan sebuah suasana dalam goresan tintanya. Di samping itu, cerpen tersebut masih memasukan beberapa bahasa banyumasan yang mungkin kurang dipahami oleh sebagian orang dari daerah lain. Memang terdapat penjelasan tentang kata-kata tersebut, namun itu akan mengurangi konsentrasi dan intensitas para pembacanya.
Secara keseluruhan, cerpen ini sangat menarik dan mengajarkan bagaimana kita berfikir untuk melakukan hal yang lebih bermanfaat yang dapat dilakukan saat itu. Tidak ada salahnya meluangkan sedikit waktu untuk membaca cerpen tersebut, banyak manfaat yang dapat kita peroleh dan pelajari dari cerpen tersebut. Jadi, tidak ada ruginya mengganti waktu luang seperti antri, bengong, main game, dengan membaca cerpen yang syarat akan manfaat ini kan?.
Karna hidup punya banyak rasa untuk harimu