Tuntutan ilmu pengetahuan semakin penting, untuk menghadapi kemajuan IPTEK ( Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ). Oleh karena itu seluruh anak – anak bangsa Indonesia harus menduduki bangku sekolah. Namun dalam kenyataannya masih banyak anak – anak usia sekolah yang tidak bersekolah, hal ini disebabkan antara lain : pertama,kondisi ekonomi orang tua yang tidak mampu untuk membiayai sekolah, walaupun ada BOS ( Bantuan Operasional Sekolah ), namun untuk kegiatan sehari-hari seperti transport, buku-buku, pakaian dan kelengkapan belajar lainnya ditanggung oleh orang tua siswa. Hal inilah yang menyebabkan anak – anak usia sekolah tidak dapat mengenyam pendidikan yang diharapkan. Kedua, disebabkan oleh faktor lingkungan, oleh karena itu lingkungan sangat berpengaruh terhadap semangat belajar seorang anak. Terutama di daerah pedesaan yang masih banyak anak – anak yang tidak melanjutkan sekolah, hal ini menyebabkan lingkungan disekitarnya menjadi kurang bersemangat untuk melanjutkan sekolahnya. Ditambah lagi banyak anak usia sekolah sudah bekerja membantu orang tua mencari nafkah. Selain itu partisipasi masyarakat di pedesaan sangat kurang dalam memberi semangat belajar terhadap anak-anaknya. Ketiga, disebabkan faktor dari diri dalam anak, yang biasanya dikarenakan anak malas belajar dan senang meluangkan waktunya untuk bermain-main.
Untuk menanggulangi masalah tersebut, pemerintah harus meningkatkan pendapatan masyarakat dengan membuka lapangan kerja, memberikan penyuluhan atau pembinaan tentang pentingnya pendidikan, dan pendirian sekolah – sekolah baru di daerah pedesaan, serta dengan melengkapi sarana prasarana sekolah yang memadai. Dengan demikian ketuntasan belajar masyarakat dapat tercapai.