Sebelumnya belum pernah terpikir bakal berkunjung ke Pulau Samosir. Yang saya tahu ketika kecil tentang Pulau Samosir dan Danau Tobanya hanyalah Cerita Rakyat dan asal-usulnya saja. Begitu juga dengan keindahan Danau Toba yang saya tahu dari jauh tanpa terpikir akan menikmati keindahannya secara langsung.
Hardika Dwi Hermawan |
Ketika diberi kesempatan untuk berkunjung ke Sumatera Utara, saya tak menyia-nyiakan hanya untuk mengikuti agenda dan pulang. Tapi saya juga menyempatkan waktu untuk bisa mengorek keragaman budaya dan keindahan provinsi ini. Jika berkunjung ke Sumatera Utara tidak mengunjungi Danau Toba yang eksostis, maka akan terasa kurang klop. Terlebih, banyak cerita yang menarik dari danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara ini.
Hari ke-4 di Sumatera Utara saya agendakan untuk datang ke Pulau Samosir. Perjalanan dari kota Medan menuju Danau Toba ternyata cukup panjang dan melelahkan. Bus Ekonomi yang saya naiki begitu panas dan kurang nyamin, tapi sebanding dengan harganya yang murah. :) Ditemani teman saya Abdul Azis dan satunya lagi kita menuju ke Danau Toba yang ada di Kabupaten Samosir. Sekitar 6-7 jam perjalanan, perjalanan yang sangat melelahkan.
Saya menginap satu malam di Pulau Samosir, jika kalian hendak ke sana, tak usah kwahatir karena banyak sekali hotel dan penginapan dari berbagai harga.
Sore hari di Pualu Kecil itu saya sempatkan untuk bersepeda mengitari pulau. Penyewaasan sepeda di Pulau Samosir juga banyak, satu jam kita dikenakan biaya sekitar 12ribu rupiah. Udara dingin ditambah suasana budaya Batak yang lekat melengkapi rasa syukur saya kala itu. Begitu banyak budaya dan keragaman di Indonesia ini yang baru saya ketahui.
belakang patung dengan menggunakan benang. Dengan membayar Rp. 3000,00 / orang kita dapat menyaksikan patung Si Gale-Gale ini manortor.
0 komentar:
Posting Komentar