Ketika liburan semester 1 kemarin, sekitar bulan februari. Kebetulan rumah saya tidak begitu jauh dari lokasi Masjid Cheng Ho, masih dalam satu kecamatan. Sengaja saya melaksanakan sholat di masjid Cheng Ho Selaganggeng, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga. Daya tarik utamanya adalah gaya arsitektur tionghoa yang dipadukan dengan Islam terasa unik dan mendorong untuk mengetahui secara langsung kondisi masjid tersebut.
Berdirinya Masjid khas Tionghoa, tidak lepas dari kontribusi Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) . Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), dahulu Pembina Iman Tauhid Islamadalah sebuah organisasi Islam. Organisasi ini didirikan di Jakarta pada tanggal 14 April 1961. PITI tidak bertalian dengan organisasi sosial politik manapun. Ketua PITI saat ini adalah H. Trisno Adi Tantiono, yang terpilih pada tahun 2005.
PITI sebagai organisasi dakwah sosial keagamaan yang berskala nasional
berfungsi sebagai tempat singgah, tempat silahturahmi untuk belajar ilmu
agama dan cara beribadah bagi etnis Tionghoa yang tertarik dan ingin
memeluk agama Islam serta tempat berbagi pengalaman bagi mereka yang
baru masuk Islam.
Mulai banyaknya pembangunan masjid-masjid berarsitektur Tiongkok mengikuti jejak pendirian Masjid Cheng Ho di Surabaya, Masjid Ja’mi An Naba KH Tan Shin Bie di
Purwokerto, di Kota Palembang Masjid Cheng Ho Sriwijaya dan Kota
Semarang, Masjid Cheng Ho Jawa Tengah, Islamic Center di Kota Kudus dan Masjid Cheng Ho yang ada di Purbalingga, kotaku sendiri.
Masjid Cheng Ho Surabaya, Jatim Siang Hari dan malam Hari
========================================================================
Masjid Cheng Ho Selaganggeng, Mrebet,Purbalingga, Jateng Malam dan Siang Hari
Masjid Cheng Ho Selaganggeng, Mrebet,Purbalingga, Jateng Om Dasiman Rabani, Tante Erwati, Mba Oktaria, Mas Dheni, Rama Bramantara, Ayahku ( Sugiarto ) :_ |
Gigih bersama saya (Hardika Dwi Hermawan) |
MASJID terbalut bangunan khas Tionghoa. hal seperti ini nampaknya
masing jarang di Indonesia namun bukan berarti tidak ada karena di Purbalinggga saja, kota yang memang belum seramai kota-kota besar lainya, tepatnya di Desa Selaganggeng, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga anda bisa menemuinya.
Mendengar namanya saja, kita pasti sudah familiar dengan etnis Tionghoa
apalagi melihat bangunannya. Dari kejauhan Anda akan melihat sebuah
bangunan khas Tiongkok dengan perpaduan warna hijau, merah, dan kuning
sperti yang sering kita jumpai pada penggambaran sosok naga.
Masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Muhammad Cheng Ho ini memang
menyerupai kelenteng (rumah ibadah umat Tri Dharma) yang kental dengan
nuansa tiongkok lama.
Pada pintu masuknya yang menyerupai bentuk pagoda, terdapat juga relief
naga dan patung singa dari lilin dengan lafaz Allah dalam huruf Arab di
puncak pagoda. Di sisi kiri bangunan terdapat sebuah beduk sebagai
pelengkap bangunan masjid.
Angka-angka yang ada pada pembangunan masjid ternyata buka sembarang
angka karena mengandung makna tertentu. Angka 11 untuk ukuran Ka’bah
saat baru dibangun, angka 9 melambangkan Wali Songo dan angka 8
melambangkan Pat Kwa (keberuntungan/ kejayaan dalam bahasa Tionghoa).
Perpaduan gaya Tiongkok dan Arab memang menjadi ciri khas masjid
Muhammad Cheng Ho Indonesia. Arsitektur Masjid Cheng Ho diilhami Masjid
Niu Jie (Ox Street) di Beijing yang dibangun pada 996 Masehi. Gaya Niu
Jie tampak pada bagian puncak, atap utama, dan mahkota masjid.
Selebihnya, hasil perpaduan arsitektur Timur Tengah dan budaya lokal
Jawa. Arsiteknya Ir. Aziz Johan (anggota PITI asal Bojonegoro) serta
didukung tim teknis, HS willy Pangestu, Donny Asalim SH, Ir Tony Bagyo,
dan Ir Rahmat Kurnia.
Mahkota pada ujung atap lebih condong pada gaya arsitektur Hindu-Jawa.
Tatanan atap Masjid Cheng Ho berbentuk segi delapan (pat kwa) yang
memiliki Makna "keberuntungan" atau "kejayaan" menurut numorologi
Tiongkok kuno. Hitungan atau angka pada bangunan masjid semuanya punya
makna. Bangunan utama seluas 11 x 9 meter. Angka 11 sebagai ukuran
Ka'bah pada awal pembangunannya dan angka 9 merupakan simbol Wali Songo
penyebar agama Islam di tanah Jawa.
Arsitektur yang menyerupai kelenteng adalah gagasan untuk menunjukkan
identitas muslim Tionghoa di Indonesia dan untuk mengenang leluhur warga
Tionghoa yang mayoritas beragama Budha. Adalah dua hiasan kaligrafi
huruf arab pada kedua sisi dinding luar yang membedakan Masjid Cheng Hoo
dengan sebuah kelenteng, yang lazimnya dicirikan dengan bentuk dan
warna bangunan yang khas.
Bentuk pada dinding masjid di bagian imam dan mimbar menyerupai bentuk
yang ada di gereja, hal ini menurut penjaga masjid sebagai lambang
keharmonisan lintas agama. Bentuk segi delapan yang mengelilingi
lampu-lampu kristal pada bagian tengah Masjid Cheng Hoo, tempat di mana
kubah masjid berada, melambangkan filosofi Pat Kwa Cina, simbol
keberuntungan dan kejayaan. Di sebelah sayap kanan masjid, terdapat
sebuah replika kapal Laksamana Cheng Hoo.
Ada juga bukaan lengkung pada dinding, ciri khas arsitektur India dan
Arab. Pada bagian dalam masjid, terdapat podium. Di Tiongkok, podium ini
dimaksudkan guna menghindari kelembapan. Podium Masjid Cheng Ho dibagi
dua, tinggi dan rendah. Podium yang lebih tinggi terletak pada bangunan
utama. Sedangkan yang rendah berada di sayap kanan dan kiri bagian utama
masjid. Papan nama masjid ini cukup istimewa, karena hadiah langsung
dari Duta Besar China untuk Indonesia, Lu Shu Ming.
Pada sisi utara masjid terdapat relief Muhammad Cheng Hoo bersama armada
kapal yang digunakannya dalam mengarungi Samudera Hindia. Relief ini
memiliki pesan kepada muslim Tionghoa di Indonesia pada khususnya agar
tidak risih dan sombong sebagai orang Islam. Orang Tionghoa menjalankan
ajaran Islam bukanlah merupakan hal yang aneh atau luar biasa. Hal itu
adalah wajar, karena 600 tahun yang lalu pun sudah ada laksamana
Tionghoa yang taat menjalankan ajaran Islam bernama Muhammad Cheng Hoo.
Beliau juga turut mensyi'arkan agama Islam di Indonesia.
Seperti itu kilasan Masjid Muhammad Cheng Hoo, untuk anda yang kebetulan melewati masjid Cheng Ho, bisa mampir untuk bristirahat ataupun beribadah seraya menikmati gaya arsitektur tersebut...